mencari pahala dengan mensharing kebaikan.

Wikipedia

Hasil penelusuran

Kamis, 29 Desember 2016

Selamat datang di blog Aniki

blog ini merupakan kumpulan artikel-artikel yang di tulis oleh pribadi dan ada yang menyalin dari sumber lain, tidak ada maksud tertentu melainkan hanya kepentingan pribadi saja. pada dasarnya ini blog pribadi, namun tidak ada salah nya untuk berbagi dengan tujuan kepentingan umum.
mencari pahala dengan membagi pengetahuan.
Share:

Senin, 05 Desember 2016

Fakta Medis Al-Quran – Kesehatan dan Kedokteran


Fakta medis al-Quran ini merupakan salah satu bukti kedudukan al-Quran sebagai as-Syifa atau pemberi kesembuhan. Tidak hanya diartikan kesembuhan dalam arti religius yang kembali mengarahkan kepada jalan kebenaran saja, tetapi juga kesembuhan jasmani. Betapa tidak ayat-ayat al-Quran dapat dibuktikan kebenarannya dari sisi ilmu kedokteran dan kesehatan. Bahkan misteri lubang hitam-pun disebutkan al-Quran. Al-Quran memiliki banyak sekali keajaiban yang mengukuhkannya sebagai bukti wahyu dari Tuhan (Allah). Beberapa diantaranya adalah bukti kebenaran ilmiah al-Quran yang baru bisa dibuktikan teknologi modern telah disebutkan al-Quran lebih dulu. Adapun kali ini saya akan membahas beberapa fakta medis al-Quran:
Fakta Medis Al-Quran – Kesehatan dan Kedokteran
Rasa Sakit di Kulit, Cerebrum, Menstruasi, 3 Lapisan Janin
Ayat mengenai keeempat poin di atas telah saya bahas sebelumnya pada ayat biologi sampai teori big bang.
Fakta Medis Usus dalam Al-Quran
Al-Quran mengancam orang-orang kafir dengan air panas yang mendidih di perut mereka. Alasan yang mendasari ancaman ini baru-baru ini menjadi jelas. Diketahui bahwa usus tidak terpengaruh dengan panas. Tetapi jika dipotong, air panas di dalamnya keluar ke peritoneum yang diumpankan melalui saraf dinding, otot-otot dada dan perut. Saraf ini terpengaruh dengan sentuhan atau panas, sehingga setelah usus dipotong menyebabkan tingkat rasa sakit tertinggi.
Perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya? (QS Muhammad:15)
Manusia Diciptakan dari Elemen Tanah dan Air
Penelitian ilmiah menunjukan unsur tanah dan unsur-unsur mineral lainnya dapat ditemukan di dalam tubuh manusia. Jaringan hidup tubuh mengandung karbon, hidrogen, oksigen, dan lain-lain. Perhatikan tabel berikut ini:
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah”. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya” (QS Shaad:71~72)
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah (QS al-Mu’minun:12)
Ayat Quran tentang Keunikan Sidik Jari
Sidik jari terbentuk dalam embrio pada bulan keempat, dan tetap serta berbeda sepanjang hidup manusia. Tidak mengherankan bahwa ujung jari adalah salah satu tanda-tanda Allah yang mengandung rahasia ciptaan-Nya, dan memastikan setiap entitas manusia tanpa keraguan sehingga menjadi kesaksian yang paling asli baik di dunia ini maupun akhirat.
Aku bersumpah demi hari kiamat, dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri). Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun kembali ujung jari jemarinya dengan sempurna (Al-Qiyamah:1~4)
Bukti Medis Quran Rendahnya Oksigen dalam Ketinggian
Ratusan tahun lalu penelitian medis mulai menemukan fakta bahwa semakin atmosfer tinggi maka tingkat oksigen semakin rendah dan menyebabkan disapnea dan kesulitan bernafas.
Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman. (QS Al-An’am: 125)
Selain itu ayat di atas juga memiliki dua bukti ilmiah yaitu pertama; bahasa “mendaki langit” dahulu dianggap hanya sebatas imajinasi saja namun Quran membuktikan pernyataan itu seperti ramalan yang menjadi nyata di jaman modern ini. Kedua; kata “sesak lagi sempit seolah sedang mendaki langit” adalah fakta medis al-Qurantentang rendahnya oksigen pada ketinggian yang disebutkan Quran jauh lebih awal.
Manfaat Menyusui dengan ASI
Dalam referensi ilmiah yang sangat akurat, Quran menentukan periode laktasi dengan hampir dua tahun karena enzim dan membran selaput sistem pencernaan dan kinetika pencernaan dan penyerapan tidak mencapai fungsi lengkap kecuali pada tahun kedua setelah melahirkan. Selain itu banyak sekali manfaat menyusui seperti mencegah pendarahan setelah melahirkan, membantu uterine kembali normal dan lain-lain.
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (QS Luqman:14)
Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf..(QS Al-Baqarah:233)
Manfaat dan Kegunaan Madu
Tidak diragukan lagi madu memiliki banyak sekali kegunaan dan manfaat yang berlimpah seperti mengurangi peradangan kornea jika digunakan secara reguler pada mata, antibiotik pada luka sayat dan luka bakar, sebagai antioxidant, sebagai obat pada flu hepatitis kronis dan lain sebagainnya.
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia” (QS An-Nahl 68)
Buah-buahan Sebelum atau Sesudah Makan?
Sebelum makan, seseorang baiknya mulai dengan makanan lunak dan mudah dicerna (seperti buah-buahan) untuk mempersiapkan kelenjar mulut mengeluarkan cairan peptikum (saliva amilase) atau kelenjar di perut dan duodenum untuk mulai berfungsi secara bertahap dalam mencerna makanan. Baru setelah beberapa menit kemudian dapat mulai makan hidangan utama. Dan ternyata hal ini sejalan dengan apa yang dinyatakan dalam Al-Quran.
buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.. (QS Al-Waqiah:20~21)
Wudhu dan Kesehatan
Wudhu tidak hanya membersihkan organ eksternal saja, tapi faktanya memiliki dampak psikologis dan spiritual jauh lebih luas maknanya dari sekedar kata-kata terutama ketika menyempurnakan wudhu. Proses membasuh organ jelas memiliki manfaat yang luas bagi kesehatan dalam menjaga vitalitas, kebersihan dan kesegaran.
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah… (QS Al-Maidah:6)
Manfaat Kesehatan Puasa Ramadhan
Tidak diragukan lagi Puasa khususnya pada bulan Ramadhan memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan. Misalnya saja memberi waktu istirahat pada sistem pencernaan tubuh, mengurangi berat badan, mengurangi tingkat kolesterol pada darah, mengistirahatkan sistem pada ginjal dan keuntungan psikologis dan pendidikan lainnya.
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS Al-Baqarah:183)
Al-Quran adalah Kesembuhan
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa al-Quran memberikan efek kesehatan dan ketenangan jiwa. Tapi apakah efek-efek tersebut hanya terbatas pada jiwa saja? Tidak, beberapa ulasan di atas adalah sebagai buktinya, itulah kenapa salah satu sebutan bagi al-Quran adalah as-Syifa atau sebagai penyembuh.
Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian (QS Al-Isra:82)
Beberapa fakta medis al-Quran di atas hanyalah sedikit dari sekian banyak bukti keagungan al-Quran lainnya. Tidak hanya dari segi ajarannya saja, mendengarkannya saja sudah mendapat pahala (lihat Fakta Menarik Al-Quran dan Keajaibannya). Lebih dari itu, susunan dan kandungannyapun memiliki pengaruh yang luar biasa. Dua diantaranya adalah Autosugesti, yaitu olah ketenangan dan tanda baca atau tajwid sebagai olah pernafasan. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh Malik Badri dan Muhammad Salim membuktikan bahwa hanya dengan mendengarkan al-Quran, seorang muslim baik yang berbahasa Arab maupun tidak, mampu merasakan perubahan fisiologis seperti penurunan depresi dan kesedihan, bahkan mendapatkan ketenangan dan menolak berbagai macam penyakit. Subhanallah…
Referensi: Medical Miracles of the Holy Quran
Share:

Jumat, 02 Desember 2016

Jurusan Ilmu Keperawatan



Jurusan Ilmu Keperawatan – Ketika lulus SMA atau sederajat, biasanya selalu banyak anak yang berminat untuk menekuni pendidikan tinggi di bidang kesehatan. Namun banyak yang bingung, “sebaiknya ambil jurusan apa nih?”. Gimana ga bingung, di bidang kesehatan sendiri ada cukup banyak program studi, beberapa diantaranya yang dikenal antara lain Pendidikan Dokter, Pendidikan Dokter Gigi, Farmasi, Ilmu Keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Masyarakat, Kedokteran Hewan, termasuk pula Ilmu Gizi dll. Nah dalam artikel ini aku akan mencoba mengupas salah satu jurusan dalam bidang kesehatan tersebut dan yang sedang aku tekuni sekarang ini, yaitu Ilmu Keperawatan.
Sebelumnya perkenalkan, namaku Alex Susanto, mahasiswa baru Pendidikan Ners/Keperawatan (Ilmu Keperawatan) UNAIR 2015. Dalam artikel aku ini ingin membagi pengalamanku ketika masuk dan “baru” mengenyam pendidikan mengenai basic keperawatan. Sedikit cerita, awalnya aku diterima sebagai maba Unair melalui jalur SBMPTN. Dulu sih nggak kepikiran mau kuliah di jurusan keperawatan, tapi setelah mendapat ilmunya justru makin membuat penasaran untuk mempelajarinya.
Apa sih perawat itu dan bagaimana pendidikan untuk menjadi perawat?
Perawat adalah profesi yang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan masyarakat sehingga mereka dapat mencapai, mempertahankan, atau memulihkan kesehatan yang optimal dan kualitas hidup dari lahir sampai mati.
Pendidikan keperawatan di Indonesia di golongkan menjadi 4 kelompok besar yakni:
Pendidikan vokasi, ditempuh dalam waktu 3 tahun untuk diploma 3 dengan gelar ‘Ahli Madaya Keperawatan (Amd.Kep) dan diploma 4 tahun untuk vokasi khusus dengan gelar Sarjana Sians Terapan (S.ST)Pendidikan profesional, ditempuh dalam waktu 4 tahun untuk program Sarjana Keperawatan (S.Kep) dan tambahan 1 tahun untuk pendidikan profesi Ners (Ns)Pendidikan Master dan Spesialis, yakni Master Keperawatan (M.Kep) dan terdapat pesialis keperawatan anak, keperawatan jiwa, keperawatan maternitas, keperawatan medikal bedahPendidikan doktoral, ditempuh untuk melakukan riset tentang keperawatan
Nah buat kamu para siswa/i lulusan SMA/sederajat, kamu bisa melanjutkan pendidikan tinggi di Pendidikan Vokasi atau Pendidikan Profesional. Bedanya apa nih? Perawat vokasi lebih cenderung ke praktika (praktek langsung), sedangkan kalau profesi kita diajarkan secara menyeluruh baik teori dan praktek. Pendidikan vokasi perawat biasanya ditempuh di Politeknik Kesehatan atau Akademi (Diploma 3 atau Diploma 4). Sedangkan Pendidikan Sarjana atau Profesi biasanya ditempuh di Universitas, Institut atau Sekolah Tinggi. Buat yang belum tau bedanya Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Politeknik atau Akademi bisa baca disini.
Ilmu Keperawatan UNAIR termasuk jenis perawat profesi, dimana mahasiswa dituntut belajar selama 4 tahun untuk masa akademik, dan ditambah 1 tahun (2 semester) untuk pendidikan profesi. Pendidikan keperawatan sekarang sudah lebih maju dan terutama sudah memiliki legalitas yaitu UU no. 38 tahun 2014 tentang keperawatan.
Apa yang dipelajari di Jurusan Ilmu Keperawatan?
Banyak orang yang bilang kalau keperawatan itu nanggung, lebih baik jadi dokter. Pendapat tersebut SALAH, karena konsep pendidikan dan pelayanan antara dokter dan perawat itu berbeda. Di keperawatan, kita bisa belajar mengenai pemenuhan kebutuhan dasar manusia, termasuk bio psiko sosio spiritual dan kultural. Gak hanya sekedar sains, tapi kehidupan sosial juga kita pelajari. Bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan efektif, memberikan pelayanan kesehatan yang menunjang untuk kesembuhan, dan sebagainya. Meskipun begitu, beberapa materi kuliah yang dipelajari antara Pendidikan Dokter dan Ilmu Keperawatan ada yang sama juga.
Beberapa mata kuliah yang dipelajari di jurusan ini antara lain ilmu humaniora, biologi, biokimia, anatomi, fisiologi, fisika dan perilaku serta dasar-dasar keperawatan, dll.
Prospek Kerja lulusan Ilmu Keperawatan
Lulusan pendidikan profesi perawat atau yang juga disebut Ners (Ns) pada dasarnya bisa membuka praktik mandiri. Namun apabila kamu pengen berkerja di institusi kesehatan, beberapa pilihan yang bisa diambil diantaranya sebagai berikut:
Pelayanan kesehatan di dalam negeri : Rumah Sakit, Puskesmas, Dinas Kesehatan, Asuransi Kesehatan (Askes), Tenaga Kesehatan Bandara, Tenaga Kesehatan Pelabuhan, dll.Pelayanan keperawatan profesional di Luar Negeri.Pelayanan Keperawatan Mandiri (Home Care, dll)Perusahaan swasta yang memiliki fasilitas pelayanan kesehatan.Pendidikan : Institusi Pendidikan Keperawatan (Dosen)Perusahaan swasta yang memiliki fasilitas pelayanan kesehatan.Perwira karir pada lingkungan TNI/POLRI
Perguruan Tinggi yang menyediakan jurusan S1 Ilmu Keperawatan / Keperawatan
Di Indonesia, ada cukup banyak perguruan tinggi yang menyediakan jurusan S1 Ilmu Keperawatan / Keperawatan. Beberapa PTN maupun PTS yang menyediakan jurusan tersebut antara lain:
Universitas Padjadjaran (Unpad), Akreditasi AUniversitas Gadjah Mada (UGM), Akreditasi AUniversitas Indonesia (UI), Akreditasi AUniversitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Akreditasi AUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Akreditasi AUniversitas Riau (Unri), Akreditasi AUniversitas Airlangga (Unair), Akreditasi BUniversitas Andalas (Unand), Akreditasi BUniversitas Diponegoro (Undip), Akreditasi BUniversitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Akreditasi BUniversitas Muhammadiyah Surabaya (UMS), Akreditasi BUniversitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Akreditasi BUniversitas Syiah Kuala (Unsyiah), Akreditasi BUniversitas Brawijaya (UB), Akreditasi BUniversitas Hasanuddin (Unhas), Akreditasi BUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta), Akreditasi BUniversitas Jember (Unej), Akreditasi BUniversitas Sumatera Utara (USU), Akreditasi Bdll.
Pesan buat adik-adik maba 2016, jangan bingung dan ragu untuk memilih jurusan ya. Semua prodi itu baik kok, tergantung minat kalian dibidang apa. Pokoknya turuti kata hati kalian, jangan ikut-ikutan temen ^^ Ners jangan dipandang sebelah mata, karena dengan mempelajari ilmu keperawatan kita tidak hanya bisa mengobati, tapi juga bisa mencegah dari resiko penyakit yang akan menyerang tubuh kita.
Demikian review singkat mengenai Jurusan Ilmu Keperawatan, semoga bermanfaat. Apabila ada komentar atau pertanyaan mengenai jurusan ini, bisa kamu tulis di kolom komentar ya.

Referensi:

Sekian artikel yang diambil dari halokampus.com mudah-mudahan bermanfaat "See you next time"
Share:

Artikel Anestesi



ANESTESI

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
William Morton , tahun 1846 di Boston , pertama kali menggunakan obat anestesi dietil eter untuk menghilangkan nyeri selama operasi. Di jerman tahun 1909, Ludwig Burkhardt, melakukan pembiusan dengan menggunakan kloroform dan ether melalui intravena, tujuh tahun kemudian, Elisabeth Brendenfeld dari Swiss melaporkan penggunaan morfin dan skopolamin secara intravena.
Sejak diperkenalkan di klinis pada tahun 1934, Thiopental menjadi “Gold Standard” dari obat – obat anestesi lainnya, berbagai jenis obat-obat hipnotik tersedia dalam bentuk intavena, namun obat anestesi intravena yang ideal belum bisa ditemukan. Penemuan obat – obat ini masih terus berlangsung sampai sekarang.
B.     Tujuan Penulisan
1.      Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah farmakologi
2.      Mampu memahami pengertian obat anastesi
3.      Mampu menguraikan tipe obat anastesi
4.      Mampu mengidentifikasi dosis pemberian obat anastesi
5.      Mampu mengidentifikasi efek samping dari penggunaan obat anastesi
C.    Manfaat Penulisan
1.      Dapat menjelaskan pengertian obat anestesi
2.      Sebagai referensi bahan bacaan materi obat anestesi
3.      Dapat menambah pengetahuan tentang obat anestesi


BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Anestesi
Anestesi (pembiusan; berasal dari bahasa Yunani an-"tidak, tanpa" dan aesthÄ“tos,"persepsi, kemampuan untuk merasa"), secara umum berarti suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Istilah anestesi digunakan pertama kali oleh Oliver Wendel Holmes Srpada tahun 1846.
Obat untuk menghilangkan nyeri terbagi ke dalam 2 kelompok, yaitu analgetik dananestesi. Analgetik adalah obat pereda nyeri tanpa disertai hilangnya perasaan secara total. seseorang yang mengonsumsi analgetik tetap berada dalam keadaan sadar. Analgetik tidak selalu menghilangkan seluruh rasa nyeri, tetapi selalu meringankan rasa nyeri.
Beberapa jenis anestesi menyebabkan hilangnya kesadaran, sedangkan jenis yang lainnya hanya menghilangkan nyeri dari bagian tubuh tertentu dan pemakainya tetap sadar.
B.     Anestesiologis
  Anestesi dilakukan oleh dokter spesialis anestesi atau anestesiologis. Dokter spesialis anestesiologi selama pembedahan berperan memantau tanda-tanda vital pasien karena sewaktu-waktu dapat terjadi perubahan yang memerlukan penanganan secepatnya.
Lima rangkaian kegiatan yang merupakan kegiatan sehari-hari dokter anestesi adalah:
1)      Mempertahankan jalan napas
2)      Memberi napas bantu
3)      Membantu kompresi jantung bila berhenti
4)      Membantu peredaran darah
5)      Mempertahankan kerja otak pasien
C.    Tipe Anestesi
Beberapa tipe anestesi adalah sebagai berikut :
1.       Anastetika umum
Anastesi umum adalah obat yang dapat menimbulkan anastesia atau narkosa (yunani = tanpa, aesthesis = perasaan), yakni suatu keadaan depresi umum dari pelpagai pusat di SSP yang bersifat reversible, dimana seluruh perasaan dan kesadaran ditiadakan, sehingga agak mirip keadaan pingsan.
1)      Penggolongan Anestesi Umum
Berdasarkan cara penggunaanya, anastesi umum dapat dibagi dalam lima kelompok, disini hanya dibicarakan dua yang terpenting, yakni :
a.       Anastetika Inhalasi : gas tertawa, halotan, enfluran, isofluran, scuofluran. Obat-obat ini diberikan sebagai uap melalui saluran nafas. Keuntungannya adalah resepsi yang cepat melalui paru – paru seperti juga ekskresinya melalui gelembung paru (alveoli) yang biasanya dalam keadaan utuh. Obat ini terutama digunakan untuk memelihara anastesi.
b.      Anastetika Intravena : thiopental, diazepam dan midazolam, ketamin, dan propofol. Obat – obat ini juga dapat diberikan dalam sediaan suppositoria secara rectal, tetapi resorpsinya kurang teratur. Terutama digunakan untuk mendahului (induksi) anastesi total, atau memeliharanya, juga sebagai anastesi pada pembedahan singkat
2)      Mekanisme Kerja
Sebagai anastesi inhalasi digunakan gas dan cairan terbang yang masing – masing sangat berbeda dalam kecepatan induksi, aktivitas, sifat melemaskan otot maupun menghilangkan rasa sakit. Untuk mendapatkan reaksi yang secepat – cepatnya, obat ini pada permulaan harus diberikan dalam dosis tinggi, yang kemudia diturunkan sampai hanya sekadar memelihara keseimbangan antara pemberian dan pengeluaran (ekshalasi). Keuntungan anastetika-inhalasi dibandingkan dengan anastesi-intravena adalah kemungkinan untuk dapat lebih cepat mengubah kedalaman anastesi dengan mengurangi konsentrasi dari gas/uap yang diinhalasi. Kebanyakan anastesi umum tidak di metabolisasikan oleh tubuh, karena tidak bereaksi secara kimiawi dengan zat-zat faali. Mekanisme kerjanya berdasarkan perkiraan bahwa anastetika umum di bawah pengaruh protein SSP dapat membentuk hidrat dengan air yang bersifat stabil. Hidrat gas ini mungkin dapat merintangi transmisi rangsangan di sinaps dan dengan demikian mengakibatkan anastesia.
3)      Efek Samping
Hampir semua anastetika inhalasi mengakibatkan sejumlah efek samping dan yang terpenting adalah :
a.       Menekan pernapasan, yang ada pada anastesi dalam terutama ditimbulkan oleh halotan, enfluran dan isofluran. Efek ini paling ringan pada N2O dan eter.
b.      Sistem kardiovaskuler, terutama oleh halotan, enfluran dan isofluran. Efek ini juga ditimbulkan oleh eter, tetapi karena eter juga merangsang SS simpatis, maka efek keseluruhannya menjadi ringan.
c.       Merusak hati dan ginjal, terutama senyawa klor, misalnya kloroform.
d.      Oliguri (reversibel) karena berkurangnya pengaliran darah di ginjal, sehingga pasien perlu dihidratasi secukupnya.
e.       Menekan sistem regulasi suhu, sehingga timbul perasaan kedinginan (menggigil) pasca-bedah.
4)      Teknik Pemberian Obat Inhalasi
Di antara banyak cara pemberian anstetika inhalasi, ada beberapa cara yang paling sering digunakan, yakni :
a.       Sistem Terbuka : Cairan terbang (eter, kloroform, trikloretilen) diteteskan tetes demi tetes ke atas sehelai kain kasa di bawah suatu kap dari kawat yang menutupi mulut dan hidung pasien.
b.      Sistem Tertutup : Suatu mesin khusus menyalurkan campuran gas dengan oksigen ke dalam suatu kap, di mana sejumlah CO2 dari ekshalasi dimasukkan kembali.
c.       Insuflasi : Gas atau uap ditiupkan ke dalam mulut atau tenggorok dengan perantaraan suatu mesin. Cara ini berguna pada pembedahan yang tidak menggunakan kap, misalnya pada pembedahan pengeluaran amandel (tonsil lectomia).
5)      Zat-zat Tersendiri
a.       Eter (F.I) : diethylether, Ether ad narcosin
b.      Trikloretilen : trilene, Cl2C = CCl
c.       Nitrogenoksida : gas tertawa
d.      Halotan : Fluothane
e.       Enfluran : Enthrane, Alyrane
f.       Propofol : diprivan
g.      Ketamin : Ketalar
h.      Tiopental (F.I) = thiopentone, penthiobarbital, pentothal
i.        Midazolam : dormicum
j.        Droperidol : thalamonal
2.      Anastesi local
Anastesi lokal atau zat penghilang rasa setempat adalah obat yang pada penggunaan local merintangi secara reversible penerusan impuls saraf ke SSP dan dengan demikian menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri, gatal – gatal, rasa panas atau dingin. Banyak persenyawaan lain juga memiliki daya kerja demikian, tetapi efeknya tidak reversible dan menyebabkan kerusakan permanen terhadap sel-sel saraf.
Anastesi local pertama adalah kokain, yaitu suatu alkaloid yang diperoleh dari daun suatu tumbuhan alang-alang di pegunungan Andes (Peru).
1)      Persyaratan
Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk suatu jenis obat yang digunakan sebagai anastetikum local, antara lain :
a.       Tidak merangsang jaringan
b.      Tidak mengakibatkan kerusakan permanen terhadap susunan saraf
c.       Toksisitas sistemis yang rendah
d.      Efektif dengan jalan injeksi atau penggunaan setempat pada selaput lender
e.       Mulai kerjanya sesingkat mungkin, tetapi bertahan cukup lama
f.       Dapat larut dalam air dan menghasilkan larutan yang stabil, juga terdapat sterilisasi
2)      Penggolongan Anestesi Lokal
Struktur dasar anstetika local pada umumnya terdiri dari tiga bagian, yakni suatu gugus-amino hidrofil (sekunder atau tersier) yang dihubungkan oleh suatu ikatan ester (alcohol) atau amida dengan suatu gugus-aromatis lipofil. Semakin panjang gugus alkoholnya, semakin besar daya kerja anastetiknya, tetapi toksisitasnya juga meningkat.
Anastetika local dapat digolongkan secara kimiawi dalam beberapa kelompok sebagai berikut :
a.       Senyawa-ester : kokain dan ester-PABA (benzokain, prokain, oksibuprokain, tetrakain)
b.      Senyawa-amida : lidokain dan prilokain, mepivakain, bupivakain, dan cinchokain
c.       Lainnya : fenol, benzialkohol dan etilklorida. Semua obat tersebut di atas adalah sintetris kecuali kokain yang alamiah.
3)      Mekanisme Kerja
Anatetika local mengakibatkan kehilangan rasa dengan jalan beberapa cara. Misalnya dengan jalan menghindarkan untuk sementara pembentukan dan transmisi impuls melalui sel saraf ujungnya. Pusat mekanisme kerjanya terletak di membrane sel. Seperti juga alcohol dan barbital, anastetika local menghambat penerusan impuls dengan jalan menurunkan permeabilitas membrane sel saraf untuk ion-natrium, yang perlu bagi fungsi saraf yang layak. Hal ini disebabkan adanya persaingan dengan ion-kalsium yang berada berdekatan dengan saluran-saluran natrium di membrane neuron. Pada waktu bersamaan, akibat turunnya laju depolarisasi, ambang kepekaan terhadap rangsangan listrik lambat laun meningkat, sehingga akhirnya terjadi kehilangan rasa setempat secara reversible.
4)      Efek-efek Lain
Selain khasiat anatetikanya anastetika local masih memiliki sejumlah efek lain, antaralain mengganggu fungsi semua organ dimana terjadi konduksi/transmisi dari beberapa impuls.
a. Menekan SSP
b. Menekan sistem kardiovaskuler
c. Vasodilatasi
5)      Kinetik
Resorpsinya dari kulit dan selaput lender dapat berlangsung sangat cepat dan baik, misalnya pada kokain, lidokain, prilokain dan tetrakain. Distribusinya pun berlangsung dengan pesat ke semua organ dan jaringan. Sebaliknya, resorpsi prokain di kulit buruk, sehingga tidak berguna dalam sediaan local. Kecepatan daya kerja dan lamanya ditentukan oleh lipofilitas, pKa, derajat pengikatan pada protein dan derajat vasodilatasinya.
6)      Farmakokinetik
Struktur obat anestetika lokal mempunyai efek langsung pada efek terapeutiknya. Semuanya mempunyai gugus hidrofobik (gugus aromatik) yang berhubungan melalui rantai alkil ke gugus yang relatif hidrofilik (amina tertier). Kecepatan onset anestetika lokal ditentukan oleh:
a.       kadar obat dan potensinya
b.       jumlah pengikatan obat oleh protein dan pengikatan obat ke jaringan
c.       kecepatan metabolism
d.      perfusi jaringan tempat penyuntikan obat.
Pemberian vasokonstriktor (epinefrin) + anestetika lokal dapat menurunkan aliran darah lokal dan mengurangi absorpsi sistemik. Vasokonstriktor tidak boleh digunakan pada daerah dengan sirkulasi kolateral yang sedikit dan pada jari tangan atau kaki dan penis. Golongan ester (prokain, tetrakain) dihidrolisis cepat menjadi produk yang tidak aktif oleh kolinesterase plasma dan esterase hati. Bupivakain terikat secara ekstensif pada protein plasma.
7)      Farmakodinamik
Onset, intensitas, dan durasi blokade saraf ditentukan oleh ukuran dan lokasi anatomis saraf. Saluran Na+ penting pada sel otot yang bisa dieksitasi seperti jantung. Efeknya terhadap saluran Na+ jantung adalah dasar terapi anestetika lokal dalam terapi aritmia tertentu (biasanya yang dipakai lidokain). Anestetika lokal umumnya kurang efektif pada jaringan yang terinfeksi dibanding jaringan normal, karena biasanya infeksi mengakibatkan asidosis metabolik lokal, dan menurunkan pH.
8)      Nama-nama Obat
a.       Prokain
b.      Lidokain
c.       Dibukain
d.      Mepivakain HCl
e.       Piperakain HCl
f.       Tetrakain
g.      Prilokain HCL
h.      Bupivakain
9)      Efek samping
Efek sampingnya adalah akibat dari efek depresi terhadap SSP dan efek kardio-depresifnya (menekan fungsi jantung) dengan gejala penghambatan pernapasan dan sirkulasi darah. Anastetika local dapat pula mengakibatkan reaksi hipersensitasi yang sering kali berupa exantema, urticaria, dan bronchopasme alergis sampai ada kalanya shock anafilaktis yang dapat mematikan. Yang terkenal dalam hal ini adalah zat-zat kelompok ester prokain dan tetrakain, yang karena itu tidak digunakan lagi dalam sediaan local. Rekasi hipersensitasi tersebut diakibatkan oleh PABA (para-amino-benzoic acid) yang terbentuk melalui hidrolisa. PABA ini dapat meniadakan efek antibakteril dari sulfonamide, yang berdasarkan antagonisme persaingan dengan PABA, oleh karena itu terapi dengan sulfa tidak boleh dikombinasi dengan penggunaan ester-ester tersebut.
10)  Penggunaan
a.       Parenteral
Anastetika local seering kali digunakan pada pembedahan untuk mana anastesia umum tidak perlu atau tidak diinginkan. Jenis anatesia local yang paling banyak digunakan sebagai suntikan adalah sbb :
·         Anastesia Infiltrasi
·         Anastesia Konduksi
·         Anastesia Spinal (intrathecal)
·         Anastesia epidural
·         Anatesia Permukaan
b.      Oral
Anastetika local digunakan sebagai larutan untuk nyeri di mulut atau tablet isap (sakit tenggorok) juga dalam bentuk tetes-mata untuk mengukur tekanan intraokuler atau mengeluarkan benda asing, begitu pula sebagai salep untuk gatal-gatal atau nyeri luka bakar dan dalam pil-taruh anti-wasir. Senyawa ester sering menimbulkan reaksi alergi kulit, maka sebaiknya dugunakan suatu senyawa-amida yang lebih jarang mengakibatkan hipersensitasi.
3.      Anestesi regional
Pembiusan regional adalah hilangnya rasa pada bagian yang lebih luas dari tubuh oleh blokade selektif pada jaringan spinal atau saraf yang berhubungan dengannya. Pembiusan lokal atau anestesi lokal adalah salah satu jenis anestesi yang hanya melumpuhkan sebagian tubuh manusia dan tanpa menyebabkan manusia kehilangan kesadaran. Obat bius jenis ini bila digunakan dalam operasi pembedahan, maka setelah selesai operasi tidak membuat lama waktu penyembuhan operasi.
Anestesi jenis ini biasanya dimanfaatkan untuk kasus bedah yang pasiennya perlu dalam kondisi sadar untuk meminimalisasi efek samping operasi yang lebih besar, bila pasien tak sadar. Misalnya, pada persalinan Caesar, operasi usus buntu, operasi pada lengan dan tungkai.
Caranya dengan menginjeksikan obat-obatan bius pada bagian utama pengantar register rasa nyeri ke otak yaitu saraf utama yang ada di dalam tulang belakang. Sehingga, obat anestesi mampu menghentikan impuls saraf di area itu.


BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan
Anestesi adalah suatu tindakan menghilangkan rasa sakit ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh. Istilah anestesi digunakan pertama kali oleh Oliver Wendel Holmes Sr pada tahun 1846. Anestesi dilakukan oleh seorang dokter spesialis anestesi atau anestesiologis.
B.     Saran
Sebaiknya dalam penggunaan obat anesetesi harus memperhatikan dosis dan keadaan si pasien, sehingga dapat mengurangi resiko efek samping yang ditimbulkan oleh obat tersebut.

Sekian artikel yang diambil dari http://sean-artikelkeperawatan.blogspot.co.id/2011/12/anestesi.html?m=1 mudah-mudahan bermanfaat. "See you next time"
Share:
Diberdayakan oleh Blogger.

Translate